TUGAS
EKONOMI
NAMA
: Bonefasius H.
Palu
NIM
: 1223753162
JURUSAN/KELAS
: D3 Akuntansi / IA
POLITEKNIK
NEGERI KUPANG
TUGAS I
1. Berikan
contoh – contoh dari produk Domestik Bruto, Nasional Bruto, Nasional Neto, dan
apa pengaruh terhadap pendapatan Nasional !
2. Faktor
– faktor apa saja yang mempengaruhi Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara,
dan berikan contoh Pendapatan Negara !
3. Bagaimana
cara mengetahui pendapatan suatu Negara apakah sudah mencapai standar atau belum ?
4. Bagaimana
cara perhitungan pajak tak langsung dari pajak penjualan dan hadiah, serta
sebutkan contoh dari barang dan jasa yang dikenakan atau tidak dikenakan pajak
tersebut! serta sebutkan contoh barang
produk industri, agraris, ekstratik, jasa dan niaga !
Jawaban
Tugas
I
1. Berikan
contoh – contoh dari produk Domestik Bruto, Nasional Bruto, Nasional Neto, dan
apa pengaruh terhadap pendapatan Nasional !
Ø Contoh Produk Domestik
Bruto (GDP) :
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) merupakan
jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP
ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan,
Seperti : Lembaga Perbankan/Keuangan milik asing
(contohnya : PT. Alianz Life, Bank Century, dll.), Jasa Komunikasi milik asing,
Eksplorasi Tambang milik asing (Contohnya : PT. Freeport). Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Ø Contoh Produk Nasional
Bruto :
Yang dimaksud dengan
Produk Nasional Bruto adalah hasil total barang dan jasa dalam kurun waktu satu
tahun, produk ini dihasilkan oleh masyarakat (Contohnya : Tikar, Lemari, Meja,
Panti Pijat, Penjahit, dll). Dinilai dengan harga pasar, maksudnya diukur
dengan ukuran uang. Produk Nasional Bruto bukanlah semacam jenis atau
penggolongan produk untuk barang dan jasa melainkan merupakan suatu PERHITUNGAN
atau RUMUS untuk menghitung hasil perekonomian nasional.
Ø Contoh Produk Nasional
Neto :
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah
GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Replacement penggantian barang modal / penyusutan bagi peralatan
produski yang dipakai dalam proses produksi (Contohnya : Mesin Jahit, Mesin
Cetak, kendaraan, dll) umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang
tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Ø Pengaruh Produk
Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto terhadap Pendapatan
Nasioanal :
Pendapatan Nasional merupakan
jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,
biasanya selama satu tahun.
Berdasarkan pengertian
dari Produk Domestik Bruto, Produk
Nasional Bruto, dan Produk Nasional
Neto, dapat dikatakan sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Nasional,
karena Produk Domestik Bruto, Produk
Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto merupakan Konsep atau pengukur
untuk menghitung Pendapatan Nasional,
terutama Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), karena menurut
para ahli ekonomi modern, dalam pendangan ilmu ekonomi modern Produk Nasional
Bruto (Gross National Product, GNP) adalah alat utama sebagai pengukur kegiatan
perekonomian dalam perhitungan pendapatan nasional.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa Produk Domestik Bruto, Produk
Nasional Bruto, dan Produk Nasional
Neto mempunyai pengaruh dalam membantu perhitungan atau pengukur
perekonomian dan lebih khususnya perhitungan untuk pendapatan nasional.
2. Faktor
– faktor apa saja yang mempengaruhi Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara,
dan berikan contoh Pendapatan Negara !
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Pendapatan Nasional :
v Permintaan dan penawaran agregat.
Permintaan agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan
jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada
berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi
perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan
agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional
(pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
v Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah
pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.
Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan.
v Investasi
yaitu Pengeluaran
untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Contoh Pendapatan Negara:
a. Pajak
b. Retribusi
c. Keuntungan
BUMN / BUMD
d. Denda
dan Sita
e. Percetakan
uang
f. Pinjaman
g. Sumbangan,
Hadiah, dan Hibah
h. Penyelenggaraan
undian berhadiah.
3. Bagaimana
cara mengetahui pendapatan suatu Negara apakah sudah mencapai standar atau belum ?
Ø Pendapatan
suatu Negara dikatakan sudah mencapai standar apabila telah mencapai target
pendapatan yang telah ditetapkan berdasarkan keputusan TAPN ( Tim Anggaran Pendapatan Negara).
4. Cara
Perhitungan pajak tak langsung atas penjualan
:
Ø Pajak
atas penjual 5% dari harga jual
Contohnya : Contoh: Sebidang tanah yang berada
di wilayah DKI Jakarta dengan harga transaksi 500 miliar rupiah.
o Pajak Penjual: 5% x 500 miliar
o Pajak Pembeli: 5% x (500 miliar – 60
juta rupiah)
Biaya Pajak tersebut hanya murni untuk pembayaran Pajak saja
belum termasuk biaya administrasi Balik Nama pada Kantor Pertanahan setempat
dan biaya PPAT.
Cara perhitungan Pajak tidak langsung atas Hadiah
:
Ø Pajak atas Hadiah 5%
Contonhya : Ali pemain tenis yang tinggal di Jakarta,
menjadi juara dalam suatu turnamen dan mendapat hadiah Rp. 30.000.000,00.
Berdasarkan PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen
adalah :5% x Rp. 30.000.000,- = Rp. 1.500.000,
Contoh
barang dan jasa yang dikenakan pajak
:
Ø Barang
yang dikenakan pajak,
a. Barang berwujud, dibagi dua,
1. Barang bergerak, yaitu barang yang
menurut sifatnya dapat berpindah sendiri atau dapat dipindahkan, contoh : uang
kas, mobil, mesin dan lain-lain
2. Barang tidak bergerak, yaitu barang
yang pada dasarnya tidak dapat berpindah sendiri dan dipindahkan, contoh :
tanah dan bangunan.
b. Barang tidak berwujud,
Barang tidak berwujud adalah barang yang tidak ada wujudnya
tetapi mempunyai nilai. contoh : sekuritas, software hak cipta yang dipatenkan,
merek dagang yang dipatenkan, dan lainnya. Dipatenkan artinya didaftarkan
didaftarkan di Direktorat Paten Kementerian Hukum dan HAM.
Ø Jasa
yang dikenakan Pajak :
Jasa kena pajak (pasal
1 angka 6 UU Nomor 18 tahun 2000), apa yang dimaksud dengan jasa menurut Pasal
1 angka 5 UU Nomor 18 tahun 2000.
Jasa adalah setiap
kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan Hukum yang
menyebabkan suatu barang / fasilitas / kemudahan / hak tersedia untuk dipakai.
Termasuk penghasilan
barang berdasarkan pesanan dengan bahan dan petunjuk pemesanan, Contohnya :
Jasa Konsultan, Jasa Sewa, Jasa Konstruksi, Jasa Perantara, dll.
Contoh
barang dan jasa yang tidak dikenakan Pajak.
Ø Barang
yang tidak dikenakan pajak :
Pada
dasarnya semua barang dan jasa merupakan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak,
sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kecuali jenis barang dan
jenis jasa sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2000 tidak dikenakan PPN, yaitu:
1. Jenis Barang Yang Tidak Dikenakan PPN :
a.
minyak mentah;
b.
gas bumi;
c.
panas bumi;
d.
pasir dan kerikil;
e.
batu bara sebelum diproses menjadi briket batu
bara; dan
f.
bijih timah, bijih besi, bijih emas, bijih
tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit.
2. Jenis Jasa Yang Tidak Dikenakan PPN
:
a.
Jasa dokter umum, jasa dokter spesialis, jasa
dokter gigi;
b.
Jasa dokter hewan;
c.
Jasa ahli kesehatan seperti akupuntur, ahli gizi,
fisioterapi, ahli gigi;
d.
Jasa kebidanan, dan dukun bayi;
e.
Jasa paramedis, dan perawat;
f.
Jasa pelayanan rumah ibadah;
g.
Jasa pemberian khotbah atau dakwah;
h.
Jasa lainnya dibidang keagamaan.
Contoh barang industry :
a. Industri minyak,
b. industri tekstil dan lain
sebagainya.
Contoh barang agraris :
a. perkebunan,
b. peternakan dan
c. pertanian.
Contoh Barang Ekstratik
:
a. pertambangan,
b. penebangan kayu dan
c. pembuatan garam.
Contoh
Jasa :
a. jasa angkutan, dan
b. jasa telekomunikasi.
Contoh Niaga:
a. Mall,
b. Matahari,
c. AlfaMart.
Tugas
II
1. Contoh
dari ciri – ciri pasar oligopoli, monopoli, dan monopolistik !
2. Jelaskan
perbedaan yang mendasar antara pasar monopoli dan monopolistik !
3. Berikan
alasan mengapa dikatakan pasar Monopolistik dan apakah ada yang mendominasi
dalam pasar persaingan sempurna ! apa persamaan antara pasar persaingan
sempurna dan pasar monopolistik !
4. Bagaimana
cara yang lebih mudah membedakan antara pasar persaingan sempurna dan tidak
sempurna ?
Jawaban
Tugas
II
1. Ciri
– ciri pasar Oligopoli :
v Hanya ada beberapa perusahaan yang
mendominasi pasar,
v Jenis produk ada yang terdeferensiasi
dan ada yang tidak,
v Terdapat rintangan yang kuat untuk
masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi,
v Persaingan melalui iklan sangat
kuat.
v Contohnya adalah pasar mobil, motor,
dan pembuatan pesawat terbang.
Ciri – cirri Pasar Monopolistik :
v mirip dengan pasar persaingan
sempurna.
v Produsen / penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga.
v relatif murah keluar masuk pasar.
v contohnya:snack,nasi
goreng,pulpen,buku,pensil.
Ciri – ciri Pasar Monopoli.
v Ciri utama pasar ini adalah adanya
seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan
dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke
dalam pasar.
2. Perbedaan antara pasar monopoli dan
monopolistik:
§ Perbedaan antara pasar monopoli dan
monopolistik, dapat dilihat dari cirinya. Seperti yang kita tahu bahwa pasar
monopoli memiliki hambatan yang besar untuk dapat masuk kedalam pasar,
sedangkan pasar monopolistik relative murah keluar masuk pasar.
3. Persamaan Pasar Persaingan Sempurna
dan Pasar Monopolistik : Jika dilihat dari ciri
– cirinya, ada persamaan antara kedua pasar tersebut salah satunya “memiliki
jumlah penjual dan pembeli yang banyak”, namun pada pasar monopolistik memiliki
penjual yang tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
4. cara
yang lebih mudah membedakan antara pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna
:
cara mudah untuk dapat membedakan pasar
persaingan sempurna dan tidak sempurna dapat di lihat dari pengertiannya dan
cirri dari kedua pasar tersebut!
Tugas III
1. Apa
yang dimaksud dengan tingkat agrerat?
2. Mengapa
kebijakan Fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja
pemerintah?
3. Bagaimana
Cara – cara untuk menekankan kebijakan Fiskal?
4. Berikan
contoh – contoh anggaran Defisit, Surplus, dan berimbang!
Jawaban
Tugas III
1.
Yang dimaksud
dengan tingkat agregat yaitu jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut
akan menimbulkan perubahan-perubahan tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
2.
Kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan
pendapatan dan belaja pemerintah karena
suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk
menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah
yang berhubungan erat dengan pajak.
3.
Cara-cara untuk
menekankan kebijakan fiskal yaitu instrumen kebijakan fiskal ialah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak
yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat
meningkatkan jumlah outpou. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya
beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
4.
Contoh angaran
defisit :
APBN Indonesia
tahun 2001 diasumsikan bahwa defisit anggaran negara mencapai sekitar 3,7% dari
PDB. Tetapi dalam perjalanannya, terus membengkak menjadi sekitar 3,8%.
Tugas IV
1. Jelaskan
teori pertumbuhan ekonomi dan Contohnya!
2. Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia?
3. Bagaimana
Cara mengatasi masalah yang di hadapi dalam ekonomi?
4. Bagaimana
cara meminimalkan dampak negative dari pembangunan ekonomi dan memaksimalkan
dampak positive dalam ekonomi?
Jawaban
Tugas IV
1.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli
ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari berbagai
aliran.
o Aliran Merkantilisme
Pertumbuhan ekonomi
atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh
peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri
serta surplus neraca perdagangan.
o
Aliran Klasik
Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David Ricardo.
1.
Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith,
ada empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a)
jumlah penduduk,
b)
jumlah stok
barang-barang modal,
c)
luas tanah dan
kekayaan alam, dan
d)
tingkat teknologi yang
digunakan.
2.
David Ricardo
David Ricardo mengemukakan teori
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of
Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi
suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk
akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.
o
Aliran Neo Klasik
Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di
antaranya Schumpeter, Harrod – Domar, dan Sollow – Swan.
1.
Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang akan
terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan
untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-menerus
mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau
proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
a)
Penggunaan teknik
produksi.
b)
Penemuan bahan dasar.
c)
Pembukaan daerah
pemasaran.
d)
Penggunaan manajemen.
e)
Penggunaan teknik pemasaran.
2.
Harrod – Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar,
menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang.
Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi
ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
a)
Tahap awal
perekonomian telah mencapai tingkat full employment.
b)
Perekonomian terdiri
atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).
c)
Fungsi tabungan
dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan
pendapatan.
d)
Hasrat menabung batas
(Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi
yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka
panjang.
3.
Sollow–Swan
Menurut teori
Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan
ekonomi.
a)
Tenaga kerja
(penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
b)
Fungsi produksi Q = f
(K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour).
c)
Adanya kecenderungan
menabung dari masyarakat.
d)
Semua tabungan
masyarakat diinvestasikan.
o
Aliran Historis
Tokoh-tokoh yang menganut aliran historis antara lain Friederich List,
Bruno Hildebrand, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whitman Rostow.
1)
Friederich List
(1789–18456)
Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik
berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara
lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani
dan kerajinan, masa kerajinan industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya
berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).
2)
Bruno Hildebrand
(1812–1878)
Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara
pertukaran (tukar-menukar) yang digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan
ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter), masa pertukaran dengan
uang, dan masa pertukaran dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah
buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit (1848).
3)
Karl Bucher
(1847–1930)
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara
produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah
tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga
dunia.
4)
Werner Sombart
(1863–1941)
Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan
organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner
Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan
pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan
Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne
Kapitalismus (1927).
5)
Walt Whitman Rostow
Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth, W.W.
Rostow membagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan
tingkat teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat tradisional, prasyarat
lepas landas, lepas landas, gerakan ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi
tinggi.
2.
Pertumbuhan
dan perkembangan Ekonomi di Indonesia
Perkembangan
perekonomian di Indonesia sejak berdiri hingga saat ini sudah mengalami banyak
kemajuan, pada masa orde lama Indonesia berhasil membuat rupiah sebagai mata
uang negara, di masa orde baru Indonesia berhasil dengan swasembada beras dan
Pelita (pembangunan lima tahun), begitu pula dengan pemerintahan selanjutnya. Untuk
sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara dalam upaya perdagangan
bebas, pengadaan pasar modal yang telah menerima banyak penghargaan baik itu di
dalam negeri maupun di dunia, bantuan subsidi pemerintah bagi masyarakat untuk
peningkatan kesejahteraan, dan pelunasan pengeluaran negara terhadap negara
lain.
Namun, di sisi
lain Indonesia masih memiliki masalah ekonomi yang berkepanjangan yaitu upaya
pemberantasan KKN (Korupsi , Kolusi, dan Nepotisme) yang masih saja lamban.
Lalu, penerapan pasar modal yang lebih diperuntukkan kepada investor asing ,
karena masih minim-nya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap pasar modal.
Keterlibatan Indonesia pada perdagangan bebas tidak diimbangi dengan pendapatan
negara dan kesejahteraan masyarakat yang masih belum merata, selain itu banyak
perusahaan negara yang dijual kepada pihak asing sebagai upaya untuk melunasi
hutang negara, pengendalian inflasi dan nilai kurs rupiah yang masih dalam
pemulihan yang di akibatkan oleh krisis moneter yang terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya .
Segala
sesuatunya pemerintah seharusnya berfikir secara matang, berupaya secara tegas,
dan mengimbangi segala keputusan yang diambil sesuai dengan keadaan dan kondisi
masyarakat yang terjadi. Mudah - mudahan kita sebagai generasi muda dengan
adanya kreativitas yang berkonotasi positif dapat membuat perekonomian di
Indonesia ini kedepannya terus maju dan menjadi yang terbaik atau lebih baik
dari saat ini.
3.
Cara
menghadapi masalah dalam Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari , terdapat
beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau
solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan system
ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang ada.
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari peraturan atau
cara-cara yang merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu dalam perekonomian.
a) Masalah Jangka Pendek
Pemecahan
masalah ekonomi jangka pendek dapat dilakukan dengan cara antara lain :
ü
menambah jumlah uang yang beredar
ü
menurunkan tingkat bunga
ü
mengenakan pajak impor
ü
menurunkan pajak pendapatan atau
pajak penjualan
ü
menambah pengeluaran pemerintah
ü
mengeluarkan obligasi pemerintah dan
sebagainya.
b) Masalah Jangka Panjang
Pemecahan
masalah ekonomi jangka panjang harus menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan
masalah jangka panjang, seperti kebijakan yang berkaitan dengan kapasitas total
perekonomian, jumlah penduduk dan angkatan kerja, serta lembaga – lembaga
social politik ekonomi yang ada.
4. Cara meminimalkan
dampak negative dari pembangunan ekonomi dan memaksimalkan dampak positive
dalam ekonomi :
a. Cara
meminimalkan dampak Positif dalam pembangunan Ekonomi :
1)
Melanjutkan pembangunan ekonomi,
pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2)
Mempertahankan pembangunan ekonomi, karena memungkinkan
terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian
akan mengurangi pengangguran.
3)
Melalui pembangunan ekonomi
dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi
agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
4)
Pembangunan ekonomi menuntut
peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan
dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Cara
memaksimalkan dampak Negatif dalam pembangunan Ekonomi :
1)
Mengurangi (tidak menjalankan /
mengadakan) program – program pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan
baik yang mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2)
Mengadakn tempat pembuangan limbah
dari Perusahaan industry agar Industrialisasi tidak mengakibatkan berkurangnya
lahan pertanian.
Tugas
V
1. Jelaskan
arti dari perdagangan bebas dan perdagangan proteksional !
2. Jelaskan
bentuk kerjasama dalam bidang apa saja setiap badan dan lembaga kerjasama
Internasional !
3. Jelaskan
dampak negatif dan positif dari perdagangan internasional terhadap perdagangan
dalam negeri !
4. Sebutkan
contoh dari Integrasi Ekonomi !
Jawaban
Tugas V
1.
Pengertian
dari perdagangan bebas dan perdagangan proteksional
o Pengertian
Perdagangan Bebas
Perdagangan Bebas
adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya hambatan
buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar
individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang
berbeda. Dengan tidak adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam
melaksanakan perdagangan, tentunya ada kebebasan aturan, cara, dan jenis barang
yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang ketat baik antar individu
ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang kita kenal
dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang
dilakukan antar Negara.
o Pengertian
Perdagangan Proteksionis
Salah satu
tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing
produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu
ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar
barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi
alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.
2.
bentuk
kerjasama dalam bidang apa saja setiap badan dan lembaga kerjasama
Internasional :
Bentuk –
Bentuk Kerjasama
a.
Kerjasama Regional,yaitu kerjasama
yang diambil oleh antar negara yang saling bekerjasama untuk mencapai tingkat
kemampuan serta terdapat upaya yang dilakukan oleh masing-masing negara serta
indenvenden sesuai dengan kebijakan negara tersebut.
b.
Penyatuan atau Integrasi Regional, yaitu
peleburan secara devaktub (berdaulat atau resmi) dalam suatu kawasan geografis
tertentu penyatuan jenis ini dapat terjadi oleh kebutuhan pasar dan kebijakan
politik.
1. ASEAN
(Association of South East Asia Nations)
Tujuan ASEAN antara lain :
a)
Mempercepat pertumbuhan ekonomi,
sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggara
b)
Mendorong perkembangan perdamaian
dan kestabilan di Asia Tenggara
c)
Menciptakan kerja sama yang aktif di
bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d)
Menyelenggarakan usaha-usaha yang
efektif untuk mempercepat hasil industri dan pertanian yang lebih baik.
e)
Mendirikan industri dan memperluas
perdagangan termasuk perdagangan internasional.
2. ME
(Masyarakat Eropa atau European Community)
Sesuai dengan namanya, ME adalah organisasi
yang menangani masalah-masalah ekonomi negara anggotanya.
3. EFTA
(European Free Trade Area)
EFTA didirikan sebagai lembaga kerja
sama ekonomi antar negara-negara Eropa yang tidak termasuk ME, yaitu Austria,
Swiss, Denmark, Inggris, Swedia, dan Portugal.
4. COMECON
(East European Council for Mutual Economic Assistance).
Organisasi ini terbentuk sebagai
lembaga kerja sama ekonomi yang didirikan antara negara-negara komunis, yaitu
Rusia, Jerman Timur, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Cekoslovakia.
3.
Jelaskan
dampak negatif dan positif dari perdagangan internasional terhadap perdagangan
dalam negeri :
o Dampak
negatif dari perdagangan internasional:
a. Perdagangan
dalam negeri akan kalah dalam persaingan dalam negeri sendiri, karena kegitan
impor yang terlalu mendominasi sehingga permintaan masyarakat terhadap produk
dalam negeri akan menurun.
b. Kegiatan
perdagangan dalam negeri bisa terhenti, karena produk yang merajai dalam negeri
adalah prduk – produk dari luar negeri.
o Dampak
Positif dari perdagangan internasional :
a. Kualitas
produk dalam negeri meningkat,
b. Mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi industry
c. Menjalin
hubungan kerjasama yang baik.
4.
Integrasi
Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi (economic integration), ada enam tahapan
kerja sama perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi, yaitu sebagai
berikut:
Tahap pertama adalah Preferential Trading Area (PTA) : Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi (keringanan)
terhadap jenis produk tertentu kepada negara anggota, dilaksanakan dengan cara
mengurangi tarif (tidak menghapuskan tarif sampai menjadi nol). PTA dapat
muncul melalui perjanjian (kesepakatan) dagang, dimana pada umumnya PTA
mengarah ke FTA sesuai dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).
Contoh dari pengaturan dagang
semacam ini adalah: the Europe Agreements, the European Economic Area, India –
Afghanistan, India – Mauritius, NAFTA, GSP (Generalized System of Preferences)
Amerika Serikat.
Tahap ke dua adalah Free Trade Area (FTA) : Tujuan dari FTA adalah untuk menurunkan hambatan perdagangan sehingga
volume perdagangan meningkat karena spesialisasi, pembagian kerja, dan yang
terpenting melalui teori keuntungan komparatif. Menurut teori ini dalam pasar
bebas yang ekuilibrium, setiap sumber produksi cenderung untuk
berspesialisasi dalam aktivitas di mana terjadi keunggulan komparatif (bukan
keunggulan absolut). Selanjutnya dikatakan bahwa akan terjadi kenaikan
pendapatan yang akhirnya merupakan kenaikan kesejahteraan setiap orang yang
berada pada FTA dimaksud.
Contoh dari pengaturan dagang
semacam ini adalah, antara lain, India yang telah menandatangani kesepakatan
bilateral dengan ASEAN, Sri Lanka, Thailand (kesepakatan FTA lain dengan
ASEAN), Malaysia (kesepakatan FTA lain dengan ASEAN), Korea Selatan, Iran,
Venezuela, dan Jepang yang telah menanda tangani kesepakatan FTA dengan ASEAN,
Cili, Brunai, Indonesia, dan Meksiko.
Tahap ke tiga adalah Custom Union : Custom Union dalah satu perjanjian dagang di mana
sejumlah negara memberlakukan perdagangan bebas di antara mereka dan menerapkan
serangkaian tarif bersama terhadap barang dari negara lain. Negara
anggota menerapkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri bersama, tetapi dalam
kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor yang berbeda. Custom union
ini adalah bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari
perdagangan bebas di antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama,
dengan bentuk pasar bersama (Common Market), yang menerapkan tarif bersama dan
memperkenankan pergerakan bebas dari pada sumber daya termasuk modal dan tenaga
kerja di antara negara anggota. Tujuan pendirian custom union biasanya adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan
budaya) di antara negara anggota. Contoh custom union yang terkenal
adalah Zollverein, satu organisasi pada abad 19 yang dibangun oleh beberapa
negara bagian Jerman. European Community, yang telah melampaui tahap custom
union dalam menuju integrasi ekonomi penuh, European Union, dan North
American Free Trade Agreement (NAFTA).
Tahap ke empat adalah Single Integrated Market (Common Market) : Satu pasar tunggal bersama adalah sejenis blok dagang yang merupakan
gabungan dari custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk, dan
pergerakan yang bebas atas faktor produksi (modal dan tenaga kerja) dan
wirausaha. Tujuan agar terjadi pergerakan bebas dari modal, tenaga kerja,
barang, dan jasa di antara negara anggota adalah agar memudahkan bagi
mereka untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan
pasar bersama, satu pasar tunggal membutuhkan lebih banyak usaha untuk
menghilangkan hambatan fisik (di perbatasan), teknis (standar), dan fiskal
(perpajakan) di antara negara anggota. Untuk menghilangkan hambatan-hambatan
ini negara anggota memerlukan kemauan politik dan mereka harus merancang
kebijaksanaan ekonomi bersama.
Sebagai contoh, pembentukan pasar tunggal Uni Eropa
yang dimulai pada tahun 1987 dengan target selesai pada 31 Desember 1992.
Kebijaksanaan yang tercakup di dalam Uni Eropa antara lain, menghapus
pengawasan di daerah perbatasan, persyaratan kualifikasi keahlian agar diterima
dan dilaksanakan di semua pasar negara anggota, pemberlakuan standar tunggal
untuk harmonisasi produk, pergerakan bebas dari modal antar negara, penghapusan
subsidi untuk industri tertentu, harmonisasi pajak pertambahan nilai dan cukai
di semua pasar negara anggota, dan sebagainya.
Tahap ke lima adalah Economic and Monetary Union (kesatuan ekonomi dan
moneter) : Merupakan satu blok dagang
seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua negara anggota.
Bentuk ini harus dibedakan dari hanya menerapkan mata uang bersama seperti yang
dilakukan oleh Latin Monetary Union pada tahun 1980-an yang tidak diikuti oleh
adanya pasar tunggal. Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui pakta
dagang dari semua sistem moneter yang berlaku di negara anggota. Contohnya
adalah Uni Eropa, ada pasar tunggalnya dan memakai satu kesatuan moneter
(Euro).
Tahap ke enam adalah Complete Economic Itegration : Pada tahap ini, tidak lagi diperlukan kebijakan pengawasan ekonomi
kepada unit-unit yang bergabung. Mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan
fiskal secara penuh atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah satu contoh yang
baik mengenai integrasi ekonomi penuh.