2/06/2013

Ekonomi Semester 1

TUGAS
EKONOMI





NAMA                           : Bonefasius H. Palu
NIM                               : 1223753162
JURUSAN/KELAS         : D3 Akuntansi / IA

POLITEKNIK NEGERI KUPANG



TUGAS I
1.      Berikan contoh – contoh dari produk Domestik Bruto, Nasional Bruto, Nasional Neto, dan apa pengaruh terhadap pendapatan Nasional !
2.      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara, dan berikan contoh Pendapatan Negara !
3.      Bagaimana cara mengetahui pendapatan suatu Negara apakah sudah mencapai  standar atau belum ?
4.      Bagaimana cara perhitungan pajak tak langsung dari pajak penjualan dan hadiah, serta sebutkan contoh dari barang dan jasa yang dikenakan atau tidak dikenakan pajak tersebut! serta sebutkan  contoh barang produk industri, agraris, ekstratik, jasa dan niaga !


Jawaban
Tugas I
1.      Berikan contoh – contoh dari produk Domestik Bruto, Nasional Bruto, Nasional Neto, dan apa pengaruh terhadap pendapatan Nasional !
Ø  Contoh Produk Domestik Bruto (GDP) :
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan, Seperti : Lembaga Perbankan/Keuangan milik asing (contohnya : PT. Alianz Life, Bank Century, dll.), Jasa Komunikasi milik asing, Eksplorasi Tambang milik asing (Contohnya : PT. Freeport). Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Ø  Contoh Produk Nasional Bruto :
Yang dimaksud dengan Produk Nasional Bruto adalah hasil total barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun, produk ini dihasilkan oleh masyarakat (Contohnya : Tikar, Lemari, Meja, Panti Pijat, Penjahit, dll). Dinilai dengan harga pasar, maksudnya diukur dengan ukuran uang. Produk Nasional Bruto bukanlah semacam jenis atau penggolongan produk untuk barang dan jasa melainkan merupakan suatu PERHITUNGAN atau RUMUS untuk menghitung hasil perekonomian nasional.

Ø  Contoh Produk Nasional Neto :
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal / penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi (Contohnya : Mesin Jahit, Mesin Cetak, kendaraan, dll) umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.


Ø  Pengaruh Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto terhadap Pendapatan Nasioanal :
Pendapatan Nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Berdasarkan pengertian dari Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto, dapat dikatakan sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Nasional, karena Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto merupakan Konsep atau pengukur untuk menghitung Pendapatan Nasional, terutama Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), karena menurut para ahli ekonomi modern, dalam pendangan ilmu ekonomi modern Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) adalah alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian dalam perhitungan pendapatan nasional.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto, dan Produk Nasional Neto mempunyai pengaruh dalam membantu perhitungan atau pengukur perekonomian dan lebih khususnya perhitungan untuk pendapatan nasional.

2.      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara, dan berikan contoh Pendapatan Negara !
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional :
v  Permintaan dan penawaran agregat.
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
v  Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
v  Investasi
yaitu Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Contoh Pendapatan Negara:
a.       Pajak
b.      Retribusi
c.       Keuntungan BUMN / BUMD
d.      Denda dan Sita
e.       Percetakan uang
f.       Pinjaman
g.      Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
h.      Penyelenggaraan undian berhadiah.

3.      Bagaimana cara mengetahui pendapatan suatu Negara apakah sudah mencapai  standar atau belum ?
Ø  Pendapatan suatu Negara dikatakan sudah mencapai standar apabila telah mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan berdasarkan keputusan TAPN  ( Tim Anggaran Pendapatan Negara).


4.      Cara Perhitungan pajak tak langsung atas penjualan :
Ø  Pajak atas penjual 5% dari harga  jual
Contohnya : Contoh: Sebidang tanah yang berada di wilayah DKI Jakarta dengan harga transaksi 500 miliar rupiah.
o   Pajak Penjual: 5% x 500 miliar
o   Pajak Pembeli: 5% x (500 miliar – 60 juta rupiah)
Biaya Pajak tersebut hanya murni untuk pembayaran Pajak saja belum termasuk biaya administrasi Balik Nama pada Kantor Pertanahan setempat dan biaya PPAT.

Cara perhitungan Pajak tidak langsung atas Hadiah  :
Ø  Pajak atas Hadiah 5%
Contonhya : Ali pemain tenis yang tinggal di Jakarta, menjadi juara dalam suatu turnamen dan mendapat hadiah Rp. 30.000.000,00.
Berdasarkan PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen adalah :5% x Rp. 30.000.000,- = Rp. 1.500.000,


Contoh barang dan jasa yang dikenakan pajak :
Ø  Barang yang dikenakan pajak,
a.    Barang berwujud, dibagi dua,
1.      Barang bergerak, yaitu barang yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri atau dapat dipindahkan, contoh : uang kas, mobil, mesin dan lain-lain
2.      Barang tidak bergerak, yaitu barang yang pada dasarnya tidak dapat berpindah sendiri dan dipindahkan, contoh : tanah dan bangunan.

b.   Barang tidak berwujud,
Barang tidak berwujud adalah barang yang tidak ada wujudnya tetapi mempunyai nilai. contoh : sekuritas, software hak cipta yang dipatenkan, merek dagang yang dipatenkan, dan lainnya. Dipatenkan artinya didaftarkan didaftarkan di Direktorat Paten Kementerian Hukum dan HAM.
Ø  Jasa yang dikenakan Pajak :
Jasa kena pajak (pasal 1 angka 6 UU Nomor 18 tahun 2000), apa yang dimaksud dengan jasa menurut Pasal 1 angka 5 UU Nomor 18 tahun 2000.
Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan Hukum yang menyebabkan suatu barang / fasilitas / kemudahan / hak tersedia untuk dipakai.
Termasuk penghasilan barang berdasarkan pesanan dengan bahan dan petunjuk pemesanan, Contohnya : Jasa Konsultan, Jasa Sewa, Jasa Konstruksi, Jasa Perantara, dll.
Contoh barang dan jasa yang tidak dikenakan Pajak.
Ø  Barang yang tidak dikenakan pajak :
Pada dasarnya semua barang dan jasa merupakan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak, sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kecuali jenis barang dan jenis jasa sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tidak dikenakan PPN, yaitu:
1.      Jenis Barang Yang Tidak Dikenakan PPN :
a.     minyak mentah;
b.    gas bumi;
c.     panas bumi;
d.    pasir dan kerikil;
e.     batu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara; dan
f.     bijih timah, bijih besi, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit.

2.      Jenis Jasa Yang Tidak Dikenakan PPN :
a.     Jasa dokter umum, jasa dokter spesialis, jasa dokter gigi;
b.    Jasa dokter hewan;
c.     Jasa ahli kesehatan seperti akupuntur, ahli gizi, fisioterapi, ahli gigi;
d.    Jasa kebidanan, dan dukun bayi;
e.     Jasa paramedis, dan perawat;
f.     Jasa pelayanan rumah ibadah;
g.    Jasa pemberian khotbah atau dakwah;
h.     Jasa lainnya dibidang keagamaan.
Contoh barang industry :
a.       Industri minyak,
b.      industri tekstil dan lain sebagainya.
Contoh barang agraris :
a.       perkebunan,
b.      peternakan dan
c.       pertanian.
Contoh Barang Ekstratik :
a.       pertambangan,
b.      penebangan kayu dan
c.       pembuatan garam.
Contoh Jasa :
a.       jasa angkutan, dan
b.      jasa telekomunikasi.
Contoh Niaga:
a.       Mall,
b.      Matahari,
c.       AlfaMart.

Tugas II
1.      Contoh dari ciri – ciri pasar oligopoli, monopoli, dan monopolistik !
2.      Jelaskan perbedaan yang mendasar antara pasar monopoli dan monopolistik !
3.      Berikan alasan mengapa dikatakan pasar Monopolistik dan apakah ada yang mendominasi dalam pasar persaingan sempurna ! apa persamaan antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik !
4.      Bagaimana cara yang lebih mudah membedakan antara pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna ?
Jawaban
Tugas II
1.      Ciri – ciri pasar Oligopoli :
v  Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar,
v  Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak,
v  Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi,
v  Persaingan melalui iklan sangat kuat.
v  Contohnya adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang.
Ciri – cirri Pasar Monopolistik :
v  mirip dengan pasar persaingan sempurna.
v  Produsen / penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
v  relatif murah keluar masuk pasar.
v  contohnya:snack,nasi goreng,pulpen,buku,pensil.
Ciri – ciri Pasar  Monopoli.
v  Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
2.      Perbedaan antara pasar monopoli dan monopolistik:
§  Perbedaan antara pasar monopoli dan monopolistik, dapat dilihat dari cirinya. Seperti yang kita tahu bahwa pasar monopoli memiliki hambatan yang besar untuk dapat masuk kedalam pasar, sedangkan pasar monopolistik relative murah keluar masuk pasar.
3.      Persamaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopolistik : Jika dilihat dari ciri – cirinya, ada persamaan antara kedua pasar tersebut salah satunya “memiliki jumlah penjual dan pembeli yang banyak”, namun pada pasar monopolistik memiliki penjual yang tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.

4.      cara yang lebih mudah membedakan antara pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna :
cara mudah untuk dapat membedakan pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna dapat di lihat dari pengertiannya dan cirri dari kedua pasar tersebut!
Tugas III

1.      Apa yang dimaksud dengan tingkat agrerat?
2.      Mengapa kebijakan Fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah?
3.      Bagaimana Cara – cara untuk menekankan kebijakan Fiskal?
4.      Berikan contoh – contoh anggaran Defisit, Surplus, dan berimbang!



 
Jawaban
Tugas III

1.      Yang dimaksud dengan tingkat agregat yaitu jika terjadi perubahan permintaan atau  penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

2.      Kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belaja pemerintah    karena suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.


3.      Cara-cara untuk menekankan kebijakan fiskal yaitu instrumen kebijakan fiskal ialah  penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah outpou. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

4.      Contoh angaran defisit :
APBN Indonesia tahun 2001 diasumsikan bahwa defisit anggaran negara mencapai sekitar 3,7% dari PDB. Tetapi dalam perjalanannya, terus membengkak menjadi sekitar 3,8%.

Tugas IV
1.      Jelaskan teori pertumbuhan ekonomi dan Contohnya!
2.      Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia?
3.      Bagaimana Cara mengatasi masalah yang di hadapi dalam ekonomi?
4.      Bagaimana cara meminimalkan dampak negative dari pembangunan ekonomi dan memaksimalkan dampak positive dalam ekonomi?


Jawaban
Tugas IV
1.      Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari berbagai aliran.
o   Aliran Merkantilisme
Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta surplus neraca perdagangan.
o    Aliran Klasik
Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David Ricardo.
1.      Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a)      jumlah penduduk,
b)      jumlah stok barang-barang modal,
c)      luas tanah dan kekayaan alam, dan
d)     tingkat teknologi yang digunakan.
2.      David Ricardo
David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.



o   Aliran Neo Klasik
Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di antaranya Schumpeter, Harrod – Domar, dan Sollow – Swan.
1.      Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
a)      Penggunaan teknik produksi.
b)      Penemuan bahan dasar.
c)      Pembukaan daerah pemasaran.
d)     Penggunaan manajemen.
e)      Penggunaan teknik pemasaran.

2.      Harrod – Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
a)      Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment.
b)      Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).
c)      Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan.
d)     Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
3.      Sollow–Swan
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.
a)      Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
b)      Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour).
c)      Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.
d)     Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

o   Aliran Historis
Tokoh-tokoh yang menganut aliran historis antara lain Friederich List, Bruno Hildebrand, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whitman Rostow.

1)      Friederich List (1789–18456)
Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).

2)      Bruno Hildebrand (1812–1878)
Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter), masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit (1848).
3)      Karl Bucher (1847–1930)
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

4)      Werner Sombart (1863–1941)
Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).

5)      Walt Whitman Rostow
Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth, W.W. Rostow membagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, gerakan ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

2.      Pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi di Indonesia
Perkembangan perekonomian di Indonesia sejak berdiri hingga saat ini sudah mengalami banyak kemajuan, pada masa orde lama Indonesia berhasil membuat rupiah sebagai mata uang negara, di masa orde baru Indonesia berhasil dengan swasembada beras dan Pelita (pembangunan lima tahun), begitu pula dengan pemerintahan selanjutnya. Untuk sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara dalam upaya perdagangan bebas, pengadaan pasar modal yang telah menerima banyak penghargaan baik itu di dalam negeri maupun di dunia, bantuan subsidi pemerintah bagi masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan, dan pelunasan pengeluaran negara terhadap negara lain.
Namun, di sisi lain Indonesia masih memiliki masalah ekonomi yang berkepanjangan yaitu upaya pemberantasan KKN (Korupsi , Kolusi, dan Nepotisme) yang masih saja lamban. Lalu, penerapan pasar modal yang lebih diperuntukkan kepada investor asing , karena masih minim-nya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap pasar modal. Keterlibatan Indonesia pada perdagangan bebas tidak diimbangi dengan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat yang masih belum merata, selain itu banyak perusahaan negara yang dijual kepada pihak asing sebagai upaya untuk melunasi hutang negara, pengendalian inflasi dan nilai kurs rupiah yang masih dalam pemulihan yang di akibatkan oleh krisis moneter yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya .
Segala sesuatunya pemerintah seharusnya berfikir secara matang, berupaya secara tegas, dan mengimbangi segala keputusan yang diambil sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat yang terjadi. Mudah - mudahan kita sebagai generasi muda dengan adanya kreativitas yang berkonotasi positif dapat membuat perekonomian di Indonesia ini kedepannya terus maju dan menjadi yang terbaik atau lebih baik dari saat ini.

3.      Cara menghadapi masalah dalam Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari , terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan system ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang ada.
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari peraturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam perekonomian.
a)      Masalah Jangka Pendek
Pemecahan masalah ekonomi jangka pendek dapat dilakukan dengan cara antara lain :
ü  menambah jumlah uang yang beredar
ü  menurunkan tingkat bunga
ü  mengenakan pajak impor
ü  menurunkan pajak pendapatan atau pajak penjualan
ü  menambah pengeluaran pemerintah
ü  mengeluarkan obligasi pemerintah dan sebagainya.
b)      Masalah Jangka Panjang
Pemecahan masalah ekonomi jangka panjang harus menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan masalah jangka panjang, seperti kebijakan yang berkaitan dengan kapasitas total perekonomian, jumlah penduduk dan angkatan kerja, serta lembaga – lembaga social politik ekonomi yang ada.

4.      Cara meminimalkan dampak negative dari pembangunan ekonomi dan memaksimalkan dampak positive dalam ekonomi :
a.       Cara meminimalkan dampak Positif dalam pembangunan Ekonomi :
1)      Melanjutkan pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2)      Mempertahankan  pembangunan ekonomi, karena memungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
3)      Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
4)      Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b.      Cara memaksimalkan dampak Negatif dalam pembangunan Ekonomi :
1)      Mengurangi (tidak menjalankan / mengadakan) program – program pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik yang mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2)      Mengadakn tempat pembuangan limbah dari Perusahaan industry agar Industrialisasi tidak mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.



 
Tugas V
1.      Jelaskan arti dari perdagangan bebas dan perdagangan proteksional !
2.      Jelaskan bentuk kerjasama dalam bidang apa saja setiap badan dan lembaga kerjasama Internasional !
3.      Jelaskan dampak negatif dan positif dari perdagangan internasional terhadap perdagangan dalam negeri !
4.      Sebutkan contoh dari Integrasi Ekonomi !


Jawaban
Tugas V

1.      Pengertian dari perdagangan bebas dan perdagangan proteksional
o   Pengertian Perdagangan Bebas
Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan tidak adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam melaksanakan perdagangan, tentunya ada kebebasan aturan, cara, dan jenis barang yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang ketat baik antar individu ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang kita kenal dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang dilakukan antar Negara.
o   Pengertian Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.

2.      bentuk kerjasama dalam bidang apa saja setiap badan dan lembaga kerjasama Internasional :
Bentuk – Bentuk Kerjasama
a.       Kerjasama Regional,yaitu kerjasama yang diambil oleh antar negara yang saling bekerjasama untuk mencapai tingkat kemampuan serta terdapat upaya yang dilakukan oleh masing-masing negara serta indenvenden sesuai dengan kebijakan negara tersebut.
b.      Penyatuan atau Integrasi Regional, yaitu peleburan secara devaktub (berdaulat atau resmi) dalam suatu kawasan geografis tertentu penyatuan jenis ini dapat terjadi oleh kebutuhan pasar dan kebijakan politik.
1.       ASEAN (Association of South East Asia Nations)
Tujuan ASEAN antara lain :
a)      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggara
b)      Mendorong perkembangan perdamaian dan kestabilan di Asia Tenggara
c)      Menciptakan kerja sama yang aktif di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d)     Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mempercepat hasil industri dan pertanian yang lebih baik.
e)      Mendirikan industri dan memperluas perdagangan termasuk perdagangan internasional.
2.       ME (Masyarakat Eropa atau European Community)
Sesuai dengan namanya, ME adalah organisasi yang menangani masalah-masalah ekonomi negara anggotanya.
3.      EFTA (European Free Trade Area)
EFTA didirikan sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara-negara Eropa yang tidak termasuk ME, yaitu Austria, Swiss, Denmark, Inggris, Swedia, dan Portugal.
4.      COMECON (East European Council for Mutual Economic Assistance).
Organisasi ini terbentuk sebagai lembaga kerja sama ekonomi yang didirikan antara negara-negara komunis, yaitu Rusia, Jerman Timur, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Cekoslovakia.

3.      Jelaskan dampak negatif dan positif dari perdagangan internasional terhadap perdagangan dalam negeri :
o   Dampak negatif dari perdagangan internasional:
a.       Perdagangan dalam negeri akan kalah dalam persaingan dalam negeri sendiri, karena kegitan impor yang terlalu mendominasi sehingga permintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri akan menurun.
b.      Kegiatan perdagangan dalam negeri bisa terhenti, karena produk yang merajai dalam negeri adalah prduk – produk dari luar negeri.
o   Dampak Positif dari perdagangan internasional :
a.       Kualitas produk dalam negeri meningkat,
b.      Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi industry
c.       Menjalin hubungan kerjasama yang baik.

4.      Integrasi Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi (economic integration), ada enam tahapan kerja sama perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi, yaitu sebagai berikut:
Tahap pertama adalah Preferential Trading Area (PTA) : Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi (keringanan) terhadap jenis produk tertentu kepada negara anggota, dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif (tidak menghapuskan tarif sampai menjadi nol). PTA dapat muncul melalui perjanjian (kesepakatan) dagang, dimana pada umumnya PTA mengarah ke FTA sesuai dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).
Contoh dari pengaturan dagang semacam ini adalah: the Europe Agreements, the European Economic Area, India – Afghanistan, India – Mauritius, NAFTA, GSP (Generalized System of Preferences) Amerika Serikat.
Tahap ke dua adalah  Free Trade Area (FTA) : Tujuan dari FTA adalah untuk menurunkan hambatan perdagangan sehingga volume perdagangan meningkat karena spesialisasi, pembagian kerja, dan yang terpenting melalui teori keuntungan komparatif. Menurut teori ini dalam pasar bebas yang  ekuilibrium, setiap sumber produksi cenderung untuk berspesialisasi dalam aktivitas di mana terjadi keunggulan komparatif (bukan keunggulan absolut). Selanjutnya dikatakan bahwa akan terjadi kenaikan pendapatan yang akhirnya merupakan kenaikan kesejahteraan setiap orang yang berada pada FTA dimaksud.
Contoh dari pengaturan dagang semacam ini adalah, antara lain, India yang telah menandatangani kesepakatan bilateral dengan ASEAN, Sri Lanka, Thailand (kesepakatan  FTA lain dengan ASEAN), Malaysia (kesepakatan FTA lain dengan ASEAN), Korea Selatan, Iran, Venezuela, dan Jepang yang telah menanda tangani kesepakatan FTA dengan ASEAN, Cili, Brunai, Indonesia, dan Meksiko.
Tahap ke tiga adalah  Custom Union : Custom Union dalah satu perjanjian dagang di mana sejumlah negara memberlakukan perdagangan bebas di antara mereka dan menerapkan serangkaian tarif bersama terhadap barang dari  negara lain. Negara anggota menerapkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri bersama, tetapi dalam kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor yang berbeda. Custom union  ini adalah bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari perdagangan bebas di antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama, dengan bentuk pasar bersama (Common Market), yang menerapkan tarif bersama dan memperkenankan pergerakan bebas dari pada sumber daya termasuk modal dan tenaga kerja di antara negara anggota. Tujuan pendirian custom union biasanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di antara negara anggota. Contoh custom union  yang terkenal adalah Zollverein, satu organisasi pada abad 19 yang dibangun oleh beberapa negara bagian Jerman. European Community, yang telah melampaui tahap custom union  dalam menuju integrasi ekonomi penuh, European Union, dan North American Free Trade Agreement (NAFTA).  
Tahap ke empat adalah Single Integrated Market (Common Market) : Satu pasar tunggal bersama adalah sejenis blok dagang yang merupakan gabungan dari custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk, dan pergerakan yang bebas atas faktor produksi (modal dan tenaga kerja) dan wirausaha. Tujuan agar terjadi pergerakan bebas dari modal, tenaga kerja, barang, dan jasa di antara negara anggota adalah agar  memudahkan bagi mereka untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan pasar bersama, satu pasar tunggal  membutuhkan lebih banyak usaha untuk menghilangkan hambatan fisik (di perbatasan), teknis (standar), dan fiskal (perpajakan) di antara negara anggota. Untuk menghilangkan hambatan-hambatan ini negara anggota memerlukan kemauan politik dan mereka harus merancang kebijaksanaan ekonomi bersama.  
Sebagai contoh, pembentukan pasar tunggal Uni Eropa yang dimulai pada tahun 1987 dengan target selesai pada 31 Desember 1992. Kebijaksanaan yang tercakup di dalam Uni Eropa antara lain, menghapus pengawasan di daerah perbatasan, persyaratan kualifikasi keahlian agar diterima dan dilaksanakan di semua pasar negara anggota, pemberlakuan standar tunggal untuk harmonisasi produk, pergerakan bebas dari modal antar negara, penghapusan subsidi untuk industri tertentu, harmonisasi pajak pertambahan nilai dan cukai di semua pasar negara anggota, dan sebagainya.
Tahap ke lima adalah Economic and Monetary Union (kesatuan ekonomi dan moneter) : Merupakan satu blok dagang seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua negara anggota. Bentuk ini harus dibedakan dari hanya menerapkan mata uang bersama seperti yang dilakukan oleh Latin Monetary Union pada tahun 1980-an yang tidak diikuti oleh adanya pasar tunggal. Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui pakta dagang dari semua sistem moneter yang berlaku di negara anggota. Contohnya adalah Uni Eropa, ada pasar tunggalnya dan memakai satu kesatuan moneter (Euro).
Tahap ke enam adalah Complete Economic Itegration : Pada tahap ini, tidak lagi diperlukan kebijakan pengawasan ekonomi kepada unit-unit yang bergabung. Mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah satu contoh yang baik mengenai integrasi ekonomi penuh.